Di beberapa ruas jalan menuju kawasan sekolahans seperti di Jalan Ki Mangunsarkoro, pada pagi hari dan siang hari mulai terlihat keramaian lalu lintasnya. Terlihat semakin banyak para pelajar yang berkendara (sepeda dan sepada motor) dengan budaya berlalu lintas yang kadang agak membahayakan pengguna jalan yang lain. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang lebih besar daripada daripada angkutan umum, bisa jadi beberapa tahun yang akan datang, di Tulungagung akan juga mengalami kemacetan seperti di kota-kota besar. Untuk itu, perlu segera dicaraikan solusinya.
Pada tahap awal, 4 unit Bus Sekolah yang disediakan secara gratis yang saat ini mulai dioperasikan olem Pemkab Tulungagung, merupakan salah satu langkah cerdas yang patut kita apresiasi. Sumber yang diperoleh dari website Pemkab Tulungagung merilis trayek BUS SEKOLAH GRATIS tersebut sebagai berikut :
- Trayek A (Tulungagung - Gondang PP)
Pasar Gondang - Simpang 3 Jetaan - SMP 1 Kauman - SMA 1 Kauman - Simpang 4 Gleduk - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 3 Kantor Pajak - Pasar Sapi - SMK Sore - Simpang 4 Jepun - Simpang 4 BTA - Simpang 4 Prayit - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 Plandaan - SMP 1 Kedungwaru - Simpang 4 Gorga - SMP 1 Tulungagung - Terimal Gayatri. - Trayek B (Tulungagung - Ngunut PP)
Pasar Ngunut - Sumbergempol - Simpang 3 Gragalan - Simpang 4 Jepun - SMK Sore - Pasar Sapi - Simpang 3 Kantor Pajak - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 TT - Simpang 3 Cahya Yamaha - Simpang 4 Pasar Sore Lama - Simpang 4 Plandaan - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 Prayit - Simpang 4 BTA - Simpang 4 Jepun - Terminal Gayatri. - Trayek C (Tulungagung - Ngantru PP)
Pasar Pojok - Simpang 3 Ngujang - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 BTA - Simpang 3 Pemda - Simpang 4 TT - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 3 Kantor Pajak - Pasar Sapi - SMK Sore - Simpang 4 Jepun - Terminal Gayatri.
Jika melihat perkembangan angkutan umum di Tulungagung (angkot/angdes) yang beroperasi saat ini, ibarat "mati segan, hidup tak mau". Banyak armada yang kondisinya mulai memprihatinkan, dan sepi penumpang. Mungkin karena sering ngetem terlalu lama untuk mencari penumpang, sehingga menjadi kurang menarik bagi kalangan pelajar dan pekerja kantoran/pabrik untuk menaikinya, karena membawa kendaraan sendiri (sepeda pancal atau sepeda motor) waktu perjalan bisa lebih diandalkan ketepatannya sampai di sekolah atau tempat kerja.
Belajar dari 'pengalaman' angkutan umum, Bus Sekolah Gratis yang kini dioperasikan harus tetap dijaga untuk tidak terlalu lama ngetem. Ketepatan dan keandalan waktu tempuhnya harus dipertahankan disesuaikan dengan kebutuhan para pelajar, sehingga mereka bisa setia mempergunakan Bus Sekolah sebagai pilihan transportasi ke sekolah.
Membangun transportasi massal seyogyanya dimulai dari sekarang, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas publik bagi warganya. Sasaran utamanya adalah agar masyarakat semakin banyak yang menjadikan angkutan umum sebagai pilihan transportasi yang bisa diandalkan, lebih ekonomis dan semakin nyaman.sehingga dalam jangka panjang bisa menghemat pengeluaran masyarakat untuk biaya trasportasi mereka.
Ilustrasi di bawah ini, mencoba menyajikan perhitungan secara matematis seberapa besar kira-kira manfaat ekonomis dan penghematan biaya transport yang akan bisa dinikmati masyarakat jika pemerintah daerah menyediakan sebuah armada bus untuk angkutan umum yang lebih memadai bagi masyarakat.
Saya ambil contoh, sepesifikasi armada bus baru yang akan dijadikan angkutan umum adalah seperti di gambar bawah ini, New Medium Bus Hino 2013 dengan 31 seat untuk penumpang, 2 untuk sopir dan kenek
http://mobil.tokobagus.com/bus/new-medium-bus-hino-2013-24495010.html |
harga sudah termasuk :
1. BBN sesuai wilayah anda
2. Chasis Hino 130 MDBL, 6roda
3. AC denso SD 8, interior ac ducting
4. 33 reclaining seat
5. Interior cantik,
6. Karoseri model Jet Bus
7. Bagasi barang tembus, kiri kanan
8. polyurethane Full
9. Tv laptop 20" DVD Mix
Dengan asumsi-asumsi antara lain :
- Armada tersebut dipergunakan untuk angkutan penumpang (pelajar dan karyawan)
- Harga 1 unit bus Rp 450.000.000 (belum termasuk PPN)
- Masa pemanfaatan bus diperkirakan selama 5 tahun
- Biaya maintenance dan asuransi setahun Rp 40.000.000
- tarif per penumpang setelah disubsidi ditentukan sebesar Rp 2000 (sekali jalan).
- Atas selisih tarif rata-rata dan tarif subsidi ditanggung oleh pemerintah daerah
- Rata-rata penumpang setiap perjalanan 31 orang (dimunkinkan saat-saat tertentu ada yang berdiri)
- Setiap perjalanan (trip) menempuh jarak rata-rata 25 km yang ditempuh sekitar 1 jam.
- setiap hari dijalankan untuk 4 kali PP (Pagi, Siang, Siang, Sore)
- Kebutuhan BBM, 5 liter dapat digunakan untuk menempuh jarak 25 km.
- Sopir diberikan gaji sebesar Rp 2.000.000/bulan dan kenek digaji Rp 1.500.000/bulan, dan setiap tahun mendapatkan 2 kali tambahan/bonus sebesar 1 x gaji. Mereka tidak bekerja atas banyaknya penumpang yang diangkut.
Dari asumsi diatas dapat dilakukan analisis/perhitungan sebagai berikut :
Semakin banyak frekuensi perjalanan dan masa pemanfaatan bus, dengan biaya operasional yang sama akan semakin banyak pula penghematan biaya transport yang bisa dinikmati masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi massal, akan menghemat konsumsi masyarakat terhadap BBM, juga akan membatasi lalu lintas sepeda motor di jalanan dan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.
Jika banyak kalangan pelajar yang memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung sama dengan menghemat biaya transport mereka ke sekolah.
Jika banyak kalangan karyawan/pekerja yang memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung akan menghemat biaya transport mereka ke tempat kerja.
Jika kalangan pedagang/usahawan yang banyak memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung sama dengan akan mempengaruhi biaya pembelian/penjualan barang-barang yang akan diperjual belikan
Selanjutnya agar para pelaku usaha angkutan umum yang ada tidak mengalami imbas yang berarti, maka mereka perlu ditata ulang dan disesuaikan dengan kebutuhan transportasi yang dikembankan oleh pemda sehingga keberadaannya dapat saling mendukung terciptanya sistem transportasi yang berpihak kepada kepentingan bersama.
Dan yang lebih penting lagi bagaimana membuat angkutan publik tersebut menjadi alternatif transportasi yang bisa diandalkan sesaui apa yang dibutuhkan masyarakat, agar nantinya tidak bernasib serupa seperti angkutan umum yang ada sekarang.
Perubahan itu mungkin tidak akan terjadi jika tidak ada niatan untuk memulainya dari sekarang.
Pengoperasian bus sekolah gratis seperti saat ini, menurut pendapat saya, merupakan langkah awal yang cerdas dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk mengembangkan transportasi massal yang lebih "nguwongne" dan sesuai dengan kebutuhan warga kita". Terimakasih atas penyediaan layanan transportasi gratis buat adik2 pelajar kita. Mudah-mudahan ide-ide membangun layanan publik seperti ini terus berlanjut, demi kemaslahatan bersama warga Tulungagung.
Model Bus Sekolah 27 seat + 1 sopir :
===================================================================
Himbauan dari Ditjen Perkeretaapian