Peta Geografis Tulungagung

Peta Geografis Tulungagung
Batas wilayah; Barat : Kab Trenggalek, Utara : Kab Kediri, Timur : Kab Blitar, Selatan : Samudera
Kritik, saran, masukan dan ide-ide kreatif dari pembaca untuk kebaikan Tulungagung sangat kami nantikan. Kirimkan melalui email kami ayomimpi@gmail.com. Kiriman tulisan (disarankan disertakan foto ilustrasi) yang kami anggap kreatif dan menarik akan kami tampilkan dalam blog kami. Ayo kita bermimpi dan berbagi pemikiran kreatif untuk memajukan Tulungagung.
Terima Kasih

Desa Rejosari, Kec. Wonodadi, Kab Blitar Telp 0342-555745
    • Budidaya Bunga Krisan di lereng Argo Wilis
    • Masjid Jamik Tulungagung, Nuansa Ketimurtengahan
    • Pesona Pantai Selatan Tulungagung
    • Pesona Pantai Sine
    • berada di kaki gunung Pasir dan gunung Budeg, Sanggrahan, Boyolangu
    • The 2012 Champin Langgam Indonesia XXV
    • ajang kreasi seni fashion yang unik ,mewah, meriah, dan ekstrem
    • sumber energi (PLTA), suplay air PDAM, sumber irigasi, kawasan wisata & olahraga bersepeda
    • Kawasan kerajinan marmer/batu onix
    • Ruang konservasi lingkungan sekaligus wisata keluarga
    • Panorama di pantai selatan Tulungagung
    • Keunikan Musik Etnik Tulungagung
    • Parade Kreasi Busana Tulungagung digelar setiap HUT
    • Parade Aksi Beragram Kreasi
    • Bersih dan Asri, tak lagi seserem yang dulu
    • Perusahaan Otobus kebanggan Tulungagung
    • Mengemas Taman Kusuma Wicitra menjadi paru-paru Kota
    • Used for Reog Kendang dance from Tulungagung
    • Terletak di dusun Turi desa Geger kecamatan Sendang, di lereng Gunung Wilis.
    • Batik Baronggung, Batik Gajahmada, dan Batik Satrio Manah
    • Pantai Selatan Tulungagung yang mempesona
    • Hotel Mewah di Pinggiran Sawah
  • Highlight

    Selasa, 16 Juli 2013

    Membangun Transportasi Massal Yang Semakin Murah dan Hemat

    Tidak ada salahnya jika pemerintah Kabupaten Tulungagung mencontoh dan memodifikasi strategi mengantisipasi  masalah kemacetan kota sebagaimana yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Solo dan Pekanbaru. Mengantisipasi sejak dini sebelum kondisi kemacetan yang semakin rumit diatasi seperti yang terjadi pada kota-kota besar.

    Di beberapa ruas jalan menuju kawasan sekolahans seperti di Jalan Ki Mangunsarkoro, pada pagi hari dan siang hari mulai terlihat keramaian lalu lintasnya. Terlihat semakin banyak para pelajar yang berkendara (sepeda dan sepada motor) dengan budaya berlalu lintas yang kadang agak membahayakan pengguna jalan yang lain. Pertumbuhan kendaraan bermotor yang lebih besar daripada daripada angkutan umum, bisa jadi beberapa tahun yang akan datang, di Tulungagung akan juga mengalami kemacetan seperti di kota-kota besar. Untuk itu, perlu segera dicaraikan solusinya.

    Pada tahap awal, 4 unit Bus Sekolah yang disediakan secara gratis yang saat ini mulai dioperasikan olem Pemkab Tulungagung, merupakan salah satu langkah cerdas yang patut kita apresiasi. Sumber yang diperoleh dari website Pemkab Tulungagung merilis trayek BUS SEKOLAH GRATIS tersebut sebagai berikut :
    1. Trayek A (Tulungagung - Gondang PP)
      Pasar Gondang - Simpang 3 Jetaan - SMP 1 Kauman - SMA 1 Kauman - Simpang 4 Gleduk - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 3 Kantor Pajak - Pasar Sapi - SMK Sore - Simpang 4 Jepun - Simpang 4 BTA - Simpang 4 Prayit - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 Plandaan - SMP 1 Kedungwaru - Simpang 4 Gorga - SMP 1 Tulungagung - Terimal Gayatri.

    2. Trayek B (Tulungagung - Ngunut PP)
      Pasar Ngunut - Sumbergempol - Simpang 3 Gragalan - Simpang 4 Jepun - SMK Sore - Pasar Sapi - Simpang 3 Kantor Pajak - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 TT - Simpang 3 Cahya Yamaha - Simpang 4 Pasar Sore Lama - Simpang 4 Plandaan - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 Prayit - Simpang 4 BTA - Simpang 4 Jepun - Terminal Gayatri.

    3. Trayek C (Tulungagung - Ngantru PP)
      Pasar Pojok - Simpang 3 Ngujang - Simpang 4 RSU Lama - Simpang 4 BTA - Simpang 3 Pemda - Simpang 4 TT - Simpang 4 Tamanan - Simpang 4 Pasar Burung - Simpang 3 Kantor Pajak - Pasar Sapi - SMK Sore - Simpang 4 Jepun - Terminal Gayatri.
    Pemkab kiranya perlu lebih berani lagi dalam menata ulang dan mengembangkan transportasi massal di Tulungagung yang lebih terintegrasi satu dengan yang lain, biaya lebih murah atau semakin murah, dalam jangka panjang dapat menghemat biaya transportasi yang menjadi beban masyarakat, dan diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kemacetan kota yang lebih parah, menekan tingkat kecelakaan lalu lintas di kalangan anak muda/pelajar. Dengan anggaran biaya investasi dan biaya operasioanal yang relatif lebih murah, namaun dalam jangka waktu tertentu diharapkan dapat menghasilkan  biaya tranportasi yang semakin ekonomis bagi masyarakat juga bagi pemerintah daerah.

    Jika melihat perkembangan angkutan umum di Tulungagung (angkot/angdes) yang beroperasi saat ini, ibarat "mati segan, hidup tak mau". Banyak armada yang kondisinya mulai memprihatinkan, dan sepi penumpang. Mungkin karena sering ngetem terlalu lama untuk mencari penumpang, sehingga menjadi kurang menarik bagi kalangan pelajar dan pekerja kantoran/pabrik  untuk menaikinya, karena membawa kendaraan sendiri (sepeda pancal atau sepeda motor) waktu perjalan bisa lebih diandalkan ketepatannya sampai di sekolah atau tempat kerja.

    Belajar dari 'pengalaman' angkutan umum, Bus Sekolah Gratis yang kini dioperasikan harus tetap dijaga untuk tidak terlalu lama ngetem. Ketepatan dan keandalan waktu tempuhnya harus dipertahankan disesuaikan dengan kebutuhan para pelajar, sehingga mereka bisa setia mempergunakan Bus Sekolah sebagai pilihan transportasi ke sekolah.

    Membangun transportasi massal seyogyanya dimulai dari sekarang, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas publik bagi warganya. Sasaran utamanya adalah agar masyarakat semakin banyak yang menjadikan angkutan umum sebagai pilihan transportasi yang bisa diandalkan, lebih ekonomis dan semakin nyaman.sehingga dalam jangka panjang bisa menghemat pengeluaran masyarakat untuk biaya trasportasi mereka.

    Ilustrasi di bawah ini, mencoba menyajikan perhitungan secara matematis seberapa besar kira-kira manfaat ekonomis dan penghematan biaya transport yang akan bisa dinikmati masyarakat jika pemerintah daerah menyediakan sebuah armada bus untuk angkutan umum yang lebih memadai bagi masyarakat.

    Saya ambil contoh, sepesifikasi armada bus baru yang akan dijadikan angkutan umum adalah seperti di gambar bawah ini, New Medium Bus Hino 2013 dengan 31 seat untuk penumpang, 2 untuk sopir dan kenek


    http://mobil.tokobagus.com/bus/new-medium-bus-hino-2013-24495010.html
    New Medium Bus Hino 2013, Harga On The Road Rp 450juta
    harga sudah termasuk :
    1. BBN sesuai wilayah anda
    2. Chasis Hino 130 MDBL, 6roda
    3. AC denso SD 8, interior ac ducting
    4. 33 reclaining seat
    5. Interior cantik,
    6. Karoseri model Jet Bus
    7. Bagasi barang tembus, kiri kanan
    8. polyurethane Full
    9. Tv laptop 20" DVD Mix

    Dengan asumsi-asumsi antara lain :
    - Armada tersebut dipergunakan untuk angkutan penumpang (pelajar dan karyawan)
    - Harga 1 unit bus Rp 450.000.000 (belum termasuk PPN)
    - Masa pemanfaatan bus diperkirakan selama  5 tahun
    - Biaya maintenance dan asuransi setahun Rp 40.000.000
    - tarif per penumpang setelah disubsidi ditentukan sebesar Rp 2000 (sekali jalan).
    - Atas selisih tarif rata-rata dan tarif subsidi ditanggung oleh pemerintah daerah
    - Rata-rata penumpang setiap perjalanan 31 orang (dimunkinkan saat-saat tertentu ada yang berdiri)
    - Setiap perjalanan (trip) menempuh jarak rata-rata 25 km yang ditempuh sekitar 1 jam.
    - setiap hari dijalankan untuk  4 kali PP (Pagi, Siang, Siang, Sore)
    - Kebutuhan BBM,  5 liter dapat digunakan untuk menempuh jarak 25 km.

    - Sopir diberikan gaji sebesar Rp 2.000.000/bulan dan kenek digaji Rp 1.500.000/bulan, dan  setiap tahun mendapatkan 2 kali tambahan/bonus sebesar 1 x gaji. Mereka tidak bekerja atas banyaknya penumpang yang diangkut.

    Dari asumsi diatas dapat dilakukan analisis/perhitungan sebagai berikut :



    Dari perhitungan di atas, pada tahun pertama pada akhirnya hanya membutuhkan anggaran Rp 500-an juta untuk setiap 1 unit. dan seandainya tidak disubsidi pun, tarif rata-rata yang bisa dinikmati oleh masyarakat akan lebih murah daripada jika menggunakan angkutan umum yang diselenggarkan pihak swasta. Meskipun pemda tidak dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat, setidaknya dengan disediakan trasportasi massal seperti itu, masyarakat akan mendapatkan penghematan pengeluaran untuk biaya transport.

    Semakin banyak frekuensi perjalanan dan masa pemanfaatan bus, dengan biaya operasional yang sama akan semakin banyak pula penghematan biaya transport yang bisa dinikmati masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi massal, akan menghemat konsumsi masyarakat terhadap BBM, juga akan membatasi lalu lintas sepeda motor di jalanan dan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

    Jika banyak kalangan pelajar yang memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung sama dengan menghemat biaya transport mereka ke sekolah.
    Jika banyak kalangan karyawan/pekerja yang memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung akan  menghemat biaya transport mereka ke tempat kerja.
    Jika kalangan pedagang/usahawan yang banyak memanfaatkan bus tersebut, secara tidak langsung sama dengan akan mempengaruhi biaya pembelian/penjualan barang-barang yang akan diperjual belikan

    Selanjutnya agar para pelaku usaha angkutan umum yang ada tidak mengalami imbas yang berarti, maka  mereka perlu ditata ulang dan disesuaikan dengan kebutuhan transportasi yang dikembankan oleh pemda sehingga keberadaannya dapat saling mendukung terciptanya sistem transportasi yang berpihak kepada kepentingan bersama.

    Dan yang lebih penting lagi bagaimana membuat angkutan publik tersebut menjadi alternatif transportasi yang bisa diandalkan sesaui apa yang dibutuhkan masyarakat, agar nantinya tidak bernasib serupa seperti angkutan umum yang ada sekarang.

    Perubahan itu mungkin tidak akan terjadi jika tidak ada niatan untuk memulainya dari sekarang.
    Pengoperasian bus sekolah gratis seperti saat ini, menurut pendapat saya, merupakan langkah awal yang cerdas dari Pemerintah Kabupaten Tulungagung untuk mengembangkan transportasi massal yang lebih "nguwongne" dan sesuai dengan kebutuhan warga kita". Terimakasih atas penyediaan layanan transportasi gratis buat adik2 pelajar kita. Mudah-mudahan ide-ide membangun layanan publik seperti ini terus berlanjut, demi kemaslahatan bersama warga Tulungagung.


    Model Bus Sekolah 27 seat + 1 sopir :

    Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 Kota/Kab di Karesidenan Kediri. Proporsi anggaran Belanja Modal Kabupaten Tulungagung tergolong paling rendah dibandingkan kota lain se-karesidenan Kediri, hanya sebesar 9,02% atau Rp 127,010 milyar dari Rp 1.397 milyar total belanja yang direncanakan. Namun, seandainya menganggarkan sebagian dana Belanja Modal untuk pengadaan sekitar 6 bus baru pun sepertinya masih sanggup, untuk memudahkan akses warga dari 6 penjuru wilayah perbatasan, seperti: Kecamatan Rejotangan, Kec. Pucanlabang & Kalidawir, Kec. Besole dan Tanggunggunung, Kec Bandung & Gondang, Kec Pagerwojo & Sendang, dan Kec. Ngantru menuju kota. Dari pengakuan salah seorang warga yang berdomisili di Pantai Sine (Kec. Kalidawir) pernah menceritakan bahwa ongkos transport dari Sine menuju Pasar Ngemplak, sekali jalan membutuhkan dana sekitar Rp 50.000. Seandainya disediakan bus umum yang bisa diakses langsung dari Pantai Sine menuju kota, mungkin akan lebih menghemat pengeluaran warga setempat terutama yang dilalui jalur bus tersebut, dan warga di daerah lain yang ingin menikmati keindahan Pantai Sine.



    ===================================================================
    Himbauan dari Ditjen Perkeretaapian




    Detik News